Serangan Tikus Sawah Di Kab. Ngawi Menggila, Gropyokan Tikus Bareng Jadi Solusi Jitu Desa Kwadungan

PERTANIAN125 Dilihat

Ngawi, OposisiNews_Net //  Serangan tikus sawah (Rattus rattus argentiventer) masih menjadi momok menakutkan bagi para petani di Kabupaten Ngawi. Berbagai upaya telah dilakukan, mulai dari memelihara burung hantu Tyto Alba, melarang perburuan ular sanca kembang ( Malayopython reticulatus ) , hingga gropyokan tikus. Namun, metode gropyokan tikus dengan listrik bertegangan tinggi yang memakan banyak korban jiwa telah diatur dalam KUHP pasal 359 yang berbunyi barang siapa karena kesalahannya menyebabkan orang lain mati, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun.

Di tengah situasi ini, Desa Kwadungan menunjukkan kegigihannya dalam memerangi hama tikus melalui program “Gropyokan Tikus Bareng”. Program ini melibatkan semua elemen masyarakat, termasuk kelompok tani, pendamping pertanian (PPL), perangkat desa, Babinsa, dan Babinkamtibmas.

“Kegiatan gropyokan tikus dilakukan serentak pada pagi hingga tengah hari,” ujar Partono, Kepala Desa Kwadungan. “Hasil buruan (tikus) akan dilaporkan kepada koordinator gropyokan tikus dan setiap ekor tikus dihargai Rp 500 yang langsung diterima oleh masing-masing kelompok.” Minggu 12/05/2024.

Lebih lanjut, Partono menjelaskan bahwa kegiatan gropyokan tikus telah menjadi agenda tahunan Desa Kwadungan karena serangan hama tikus yang tak kunjung mereda dan mengancam gagal panen. Pembiayaannya pun diambilkan dari Dana Desa sub bidang Padat Karya Tunai.

“Selain menekan perkembangbiakan hama tikus dengan menyatroni lokasi sarang tikus untuk dilakukan pengasapan dan menyiapkan pentungan , gropyokan tikus juga menjadi ajang silaturahmi bagi semua elemen masyarakat, terutama para petani dan buruh tani,” imbuhnya.

Program “Gropyokan Tikus Bareng” di Desa Kwadungan menunjukkan bahwa dengan kerjasama dan gotong royong, masyarakat mampu mengatasi permasalahan hama tikus secara efektif dan efisien. Program ini patut menjadi contoh bagi desa-desa lain di Ngawi dalam memerangi hama tikus dan menjaga hasil panen. Red.Adv

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *