Oposisinews.ne.Pasuruhan – Sepenggal lirik lagu jasamu guru menjadi karya nyata pengabdian para guru sesungguhnya di era digitalisasi saat ini.Filosofi Guru diambil dari bahasa Jawa yakni di Gugu lan di Tiru,yang artinya seorang guru harus dapat memenuhi dua kata tersebut.Digugu artinya perkataannya harus bisa dipertanggungjawabkan dan ditiru artinya sikap dan perbuatannya dapat menjadi teladan bagi siswanya.
Hal ini seperti yang di utarakan oleh Kurnia Mayasari seorang orang guru di SMK YAPENAS, menurutnya menjadi seorang teladan bagi siswa siswinya sudah menjadi bagian dari peran seorang pendidik,sudah menjadi kewajiban dengan predikat yang di sandangnya,para Guru akan selalu mengingatkan anak didiknya apabila mereka lalai dan lupa yang terkadang di salah artikan berbeda dengan generasi saat ini.
“Kasus viralnya seorang guru PAI di Sumbawa yang dilaporkan orang tua wali murid ke polisi karena mengingatkan anaknya sholat menjadi pembahasan yang serius di kalangan lembaga pendidikan” Ucapnya Sabtu 25/11/2023
Maka bercermin dari kasus inilah komitmen stop bullying dilakukan oleh Guru dan Siswa SMP &SMK YAPENAS Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan di gelar pas momentum Hari Guru Nasional.Komitmen ini di lakukan dengan meningkatkan 3M, Saling Menghormati, Saling Menghargai dan Saling Menjaga.
“Saling menghormati artinya mampu menempatkan adab dan etika diatas ilmu,saling menghargai artinya mampu memahami dengan segala karakter dan perbedaan sebagai cara untuk saling melengkapi,saling menjaga artinya mampu menjaga perilaku, hati serta list untuk tidak saling menyakiti”imbuhnya
Peringatan hari guru tak hanya peringatan Ceremonial namun lebih bagaimana guru dapat menjadi Orang Tua kedua di lembaga pendidikan.Selamat Hari Guru terimakasih telah menjadi Cahaya Ilmu,Membimbing dan Menginspirasi. ( Hsn )