LMI dan Pemkab Trenggalek Resmi Jalin Kerja Sama Lewat Penandatanganan MoU program SDGs

Uncategorized13 Dilihat

Trenggalek- oposisinews.netselasa 24 juni 2025 Lembaga Manajemen Infaq (LMI) menandatangani MoU atau Kesepakatan Bersama program SDGs dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek.

Kesepakatan Bersama tersebut berlaku selama lima tahun, ditandatangani oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Trenggalek Drs. Edy Soepriyanto mewakili Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin yang sedang berada di Jakarta.

Kegiatan penandatanganan berlangsung saat acara Festival dan Konservasi Bawah Laut Pantai Mutiara atau Mutiara Underwater Festival and Conservation (MUF ON) dengan menanam puluhan bibit terumbu karang launching eco fish house di Pantai Mutiara, Teluk Prigi, Trenggalek, dihadiri oleh pejabat Pemkab Trenggalek, dunia usaha, akademisi, dan 100 relawan, Selasa 24/6/2025.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Trenggalek Drs. Edy Soepriyanto mengatakan “MoU ini merupakan langkah penting dalam upaya mencapai SDGs dengan melibatkan berbagai PENTAHELIX salah satunya LMI untuk berkolaborasi dan berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan kabupaten Trenggalek.”

“Pemkab Trenggalek memiliki visi untuk mewujudkan Kabupaten Net Zero Carbon pada tahun 2045. Ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045. Untuk mencapai tujuan ini, Pemkab Trenggalek telah melakukan berbagai upaya, termasuk menggandeng Lembaga Manajemen Infaq (LMI) untuk melaksankan berbagai program SDGs yang selama ini diterapkan” tambahnya.

Sedangkan Direktur Utama LMI Agung Wicaksono ST. mengatakan “ini adalah bentuk komitmen LMI terhadap program pencapaian SDGs yang telah ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)”.

“Semoga aktivitas kerjasama baik yang terjalin bersama Pemkab Trenggalek dapat lebih sinergis untuk memberikan dampak lebih luas nagi masyarakat di tingkat local, nasional, maupun global” harapnya.

Susanto Spv PB Laznas LMI mengatakan “setelah penandatangan MOU ini kami akan menjalankan beberapa program seperti di bidang pendidikan yaitu program GANALA, pembentukan sekolah Tangguh Bencana di SD, SMP, SMA (TK, disablitas), lalu program Hutan Sosial agroprener, Pelatihan kewirausahaan disabilitas, job training, sumur resapan, pipanisasi, program konservasi terumbu karang dan mangrove” pungkasnya

Jurnalis : Bayu Herlambang ( Biro Tulungagung-Trenggalek)

Editor : M Fari Duddin ( Korwil Biro Jatim )

www.oposisinews.net

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *