Ngawi, OposisiNews _ Net – Inisiasi Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Ngawi untuk memanggil POKDAKAN MINA ASIA Desa Mangunharjo, Ngawi, terkait dugaan penggelapan dana hibah 2023 senilai Rp 150 juta, menuai kekecewaan dari anggota kelompok.
Sebelumnya, media di Ngawi ramai memberitakan dugaan penggelapan dana hibah oleh ketua kelompok POKDAKAN MINA ASIA, Sony Febrian W. Pemanggilan Sony , pengurus dan Kepala Desa Mangunharjo pada Senin (18/3/2024) diharapkan dapat memberikan klarifikasi dan solusi atas kasus ini minimal memberikan penjelasan oknum yang mesti bertanggung jawab atas dugaan kasus penyelewengan dana hibah 2023.
Kedatangan Sony didampingi istrinya , pengurus dan Kades Mangunharjo serta melibatkan pendampingan oleh LSM Firma sempat disorot media yang telah menunggu sejak pagi.
Informasi yang dihimpun media menyebutkan, pemanggilan ini terkait klarifikasi dugaan penyelewengan anggaran hibah, pemalsuan tanda tangan anggota, dan potongan 30% oleh salah satu caleg 2024 yang sempat dibocorkan Sony pada salah satu awak media di Ngawi.
Namun, ironisnya, harapan pengurus dan anggota POKDAKAN untuk mendapatkan penjelasan detail terkait kasus ini tidak terpenuhi. Kadin Perikanan dan Peternakan hanya menanyakan seputar kesanggupan Sony untuk membuat surat pernyataan siap memenuhi kebutuhan anggota yang belum terpenuhi dan menutup ruang tanya pada undangan yang hadir serta media peliput .
Terkait tanda tangan palsu yang diduga dipalsukan Sony, Kadin hanya meminta ketua kelompok membuat ulang SPJ kegiatan. Saat anggota akan menanyakan terkaid materi kasus .
Kadin mengeprak meja mengakhiri pertemuan / klarifikasi itu . ” Sudah-saudah nanti tidak selesai-selesai ” , tegas kadin Perikanan dan Peternakan .
Dengan kejadian itu , menyisakan kekecewaan Anggota dan Pertanyaan yang Tersisa
Anggota POKDAKAN MINA ASIA kecewa dengan hasil pemanggilan ini. Mereka menilai klarifikasi yang diberikan Sony dan respons Kadin Perikanan dan Peternakan terkesan normatif dan minim solusi konkret. Bahkan salah satu anggota Pokdakan yang hadir berasumsi negatif pada Kadin . ADA HUBUNGAN APA ATARA KADIN DAN KETUA POKDAKAN ?
Beberapa pertanyaan yang masih menggantung pada pengurus dan anggota Mina Asia yang hadir sempat diutarakan pada awak media yang hadir , seperti :
Bagaimana dengan dugaan penggelapan dana hibah senilai Rp 150 juta sebagai bukti surat pernyataan yang dibuat dan ditandatangani bermaterai 10.000 oleh Bendahara Pokdakan Mina Asia ?
Ada bukti yang mendukung dugaan pemalsuan tanda tangan anggota dan itu sudah diakui dilakukan oleh Ketua Pokdakan Mina Asia ?
Bagaimana dengan potongan 30% yang diklaim Sony?
Disisi lain Pemanggilan POKDAKAN MINA ASIA oleh Dinas Perikanan dan Peternakan Ngawi dinilai belum memberikan jawaban tuntas atas dugaan penggelapan dana hibah. Klarifikasi yang disampaikan terkesan normatif dan minim solusi , ditanggapi oleh salah satu LSM Ngawi .
” Jika kondisinya seperti itu , tolong awak media di Ngawi khususnya yang hadir saat pemanggilan merelise berita yang didengar secara serentak , dengan bukti lapangan dan berita , kita ( LSM ? ) coba membantu membawa kasus itu kejalur hukum biar APH yang mengambil alih penanganan kasus itu “, ujar Y LSM.
Atas pemanggilan itu Masyarakat dan anggota POKDAKAN MINA ASIA menunggu langkah tegas dari Dinas Perikanan dan Peternakan untuk menyelesaikan kasus ini dengan transparan dan adil. ( Red** )