“Kami memberikan upah Rp 5.000 per ekor tikus yang tertangkap,” kata Partono. “Upah ini untuk memotivasi masyarakat agar ikut serta dalam kegiatan ini.”
“Tikus-tikus ini kemudian dibakar untuk mencegah penyebaran penyakit,” kata Partono.
Partono berharap kegiatan ini dapat menekan populasi tikus di Desa Kwadungan. Dengan demikian, produktivitas pertanian di desa tersebut dapat meningkat. ( Red** )