BPBD Tulungagung bersama LMI Mitra FPRB Membentuk STB di SMPN 2 Campur darat Tulungagung

Uncategorized19 Dilihat

Tulungagung,Oposisinews.net -Kamis 25 september 2025 kembali BPBD Tulungagung bersama LMI Mitra FPRB Membentuk Sekolah Tangguh Bencana di SMPN 2 Campur darat Tulungagung.

SMPN 2 Campurdarat menjadi lokasi kedua Tahun ini pembentukan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang digelar BPBD Tulungagung bersama LMI mitra FPRB. Kegiatan ini diikuti oleh 770 murid dan guru serta karyawan sekolah.

Acara dibuka oleh Kepala BPBD Tulungagung, Robinson P. Nadeak, yang menekankan pentingnya pelatihan ini sebagai bekal penanggulangan bencana.

Menurut Robinson, peserta akan mendapatkan pengetahuan yang berguna dalam menghadapi risiko bencana.

“Kegiatan ini memberikan kemampuan untuk penanggulangan bencana yang bisa digunakan saat terjadi bencana di lingkungan sekitar,” ujarnya.

Wulan Krisna Pratiwi, Kabid PK BPBD Tulungagung, menambahkan bahwa pelatihan SPAB harus menjadi agenda rutin di sekolah.

Wulan berharap ilmu yang didapat tidak berhenti pada peserta, tetapi dapat diteruskan kepada warga sekolah lainnya dan generasi berikutnya.

“Para murid kelas 8 nantinya Ilmu ini harus terus ditularkan kepada adik-adik kelas agar kesiapan menghadapi bencana semakin baik,” tuturnya.

Pelatihan berlangsung dua hari, mencakup teori dan praktik. Materi yang diberikan meliputi pembentukan Tim SIBAS, pembuatan dokumen kajian risiko, pertolongan pertama gawat darurat (PPGD), serta simulasi evakuasi gempa banjir dan penanganan kebakaran.

Kepala SMPN 2 Campurdarat , Drs Wisnu Wardono, MM, menyambut baik pelaksanaan SPAB. Wisnu mengatakan, sekolahnya sering terjadi banjir dan kadang merasakan gempa.

“Setelah melihat potensi bencana di aplikasi Inarisk Personal ternyata sesuai,” ujarnya.

Siti Yuliatik, S.Ag, M.Pd.I WK Kurikulum berharap “kegiatan GANALA ini terus berlanjut, agar siswa dapat menerapkan ilmu yang mereka peroleh saat menghadapi bencana di masa depan.

“Kami ingin siswa siap menghadapi bencana yang mungkin terjadi di sekitar mereka,” katanya.

Sementara Susanto, SPV Penanggulangan Bencana LMI, menjelaskan bahwa kegiatan ini mengacu pada Permendikbud Nomor 33 Tahun 2019.

Susanto menambahkan bahwa dengan adanya SPAB di SMPN 2 Campurdarat dapat dikategorikan sebagai Sekolah Tangguh Bencana (STB).

“Tiga output yang dicapai adalah terbentuknya Tim Siaga Bencana Sekolah (SIBAS), SOP evakuasi, dan pembagian tugas yang jelas saat bencana,” pungkasnya.

By:Redaksi

www.Oposisinews.net

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *