Puluhan Mobil Siaga Desa Dikembalikan, Tolak Tudingan Korupsi Berjamaah di Bojonegoro

Berita Desa252 Dilihat

Bojonegoro, Oposisi News // Puluhan Mobil Siaga Desa diparkirkan di halaman depan Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro, Jawa Timur. Hal ini dilakukan oleh para kepala desa (kades) sebagai bentuk protes terhadap tudingan korupsi berjamaah dalam pengadaan mobil tersebut.

“Rencana besok kita akan kembalikan ke Pemkab Bojonegoro,” ujar salah satu kades di Kecamatan Kedungadem yang enggan disebutkan namanya. “Saat ini kita menunggu hasil rapat AKD (Asosiasi Kepala Desa),” tambahnya.

Langkah serupa kemungkinan akan diikuti oleh kades di kecamatan lain, seperti Sumberejo. Menurut mereka, lebih baik mengembalikan mobil tersebut daripada menjadi bahan gunjingan di warung kopi dan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan di masa depan.

Pengembalian mobil ini merupakan respons terhadap dugaan skandal korupsi berjamaah yang sedang diusut Kejari Bojonegoro. Dugaan korupsi ini terkait dengan pengadaan Mobil Siaga Desa yang menelan anggaran APBD miliaran rupiah melalui program Bantuan Keuangan Desa tahun 2022.

Dari hasil komitmen kordinator aksi kepala desa di Bojonegoro , Alasan Pengembalian Mobil Siaga Desa diharapkan meminimalisir :
Tudingan korupsi berjamaah , Menghindari spekulasi dan fitnah di masyarakat , Menjaga kondusifitas dan nama baik kepala desa serta Meminta kejelasan dan kepastian hukum dari pihak berwenang ,Sementara langkah kepala desa Se-Bojonegoro Selanjutnya:

Menunggu hasil rapat AKD (Asosiasi Kepala Desa), Kemungkinan pengembalian mobil secara serentak di seluruh kecamatan dan akan melakukan Koordinasi dengan pihak Pemkab Bojonegoro dan Kejari Bojonegoro.

Dari pantau awak media OposisiNews atas kejadian itu berdampak menghambat operasional pelayanan di desa , memicu spekulasi dan keresahan di masyarakat dan memperlambat proses penyelesaian kasus dugaan korupsi.

Pengembalian Mobil Siaga Desa di kabupaten Bojonegoro merupakan respons kompleks terhadap situasi yang dihadapi para kades. Di satu sisi, mereka ingin menjaga nama baik dan menghindari fitnah. Di sisi lain, mereka juga membutuhkan kejelasan dan kepastian hukum terkait dengan dugaan korupsi yang sedang diusut.

Situasi ini perlu ditangani dengan hati-hati dan profesional oleh semua pihak terkait agar tidak menimbulkan gejolak yang lebih besar di masyarakat. ( Why )
Reporter.Wahyu B
Editor.Bb.Red **