Orang Tua Siswa SMAN 1 Kandangan Protes Tarik Uang SKAL Rp1,5 Juta, Diduga Pungli

Hukum164 Dilihat

OposisiNews _ Net. Kediri, 31 Januari 2024 – Sejumlah orang tua siswa SMAN 1 Kandangan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, protes dengan adanya tarikan uang SKAL (Studi Kepemimpinan dan Kewirausahaan) yang dinilai sangat memberatkan wali murid.

Menurut para orang tua, tarikan uang SKAL yang dilakukan sekolah mencapai Rp1.500.000 per siswa.

Jumlah ini dianggap terlalu besar, terlebih di tengah kondisi ekonomi yang sulit akibat pandemi COVID-19.

“Kami keberatan dengan tarikan uang SKAL yang sangat besar ini. Padahal, kondisi ekonomi kami saat ini sedang sulit,” kata salah satu orang tua siswa, yang enggan disebutkan namanya.

Orang tua siswa juga mempertanyakan tujuan dari kegiatan SKAL tersebut. Mereka menilai, kegiatan tersebut tidak memiliki manfaat yang jelas bagi siswa.

“Dengan banyaknya kejadian kecelakaan rombongan study tour SMAN/ SMKN yang baru ini terjadi, saya sebagai orang tua tidak setuju dengan diadakan SKAL. Kegiatan tersebut sudah sangat jelas bahwa SKAL adalah bagian dari pungli sekolah,” kata orang tua siswa tersebut.

Kepala Sekolah SMAN 1 Kandangan, Drs. Istu Handayani , membenarkan adanya tarikan uang SKAL. Namun, ia membantah bahwa kegiatan tersebut merupakan pungli.

“Tarikan uang SKAL ini bersifat sukarela dan tidak ada paksaan. Bila ada siswa yang tidak bisa ikut, tidak masalah dan kita berikan materi untuk kegiatan belajar di kelas masing-masing,” kata Istu handayani

Istu H juga mengatakan, kegiatan SKAL tersebut sudah dimusyawarahkan dengan komite sekolah dan orang tua murid.

“Sudah jelas di dalam permendikbud No. 44 Tahun 2012 bilamana pihak sekolah meminta sejumlah biaya yang tidak jelas itu sudah termasuk pungli. Namun, dalam kasus ini, biaya SKAL sudah jelas dan sudah dimusyawarahkan dengan komite sekolah dan orang tua murid,” katanya.

Menanggapi hal ini, Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Kediri, Suwadi, mengatakan bahwa pihaknya akan memanggil pihak sekolah untuk meminta penjelasan.

“Kami akan memanggil pihak sekolah untuk meminta penjelasan. Kami akan cari tahu apakah kegiatan SKAL ini memang layak atau tidak,” kata Suwadi.

Suwadi juga mengatakan, pihaknya akan mendorong dinas pendidikan kabupaten Kediri untuk melakukan pengawasan terhadap kegiatan SKAL di sekolah-sekolah.

“Dinas pendidikan harus melakukan pengawasan terhadap kegiatan SKAL di sekolah-sekolah. Jangan sampai kegiatan ini dimanfaatkan oleh pihak sekolah untuk melakukan pungli,” kata Suwadi. ( DD )
Reporter.Dendy
Editor.Bb.red **