Jombang,Oposisinews.net // Jatim-LSM Cakra Baskara Nusantara (CBN) Jombang dan Kediri telah resmi melaporkan dugaan pungli di SMKN Kudu ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Jombang pada tanggal 26 Juni 2024. Laporan ini ditindaklanjuti dengan pemeriksaan saksi dan orang tua murid yang diduga menjadi korban pungli.
Beberapa poin penting dari perkembangan terbaru: Saksi dan orang tua murid membenarkan adanya pungutan sumbangan infaq. Mereka menyatakan bahwa jika tidak melunasi, mereka tidak mendapatkan kartu ujian dan tidak dapat mengikuti ujian.apabila merasa tidak mampu membayar di suruh buat pernyataan tidak mampu, ini yang menjadi pertanyaan dari para orang tua dari disuruh buat pernyataan ini, apa ini bukan paksaan dan sangat jelas namanya sumbangan sukarela ya semampunya tidak mengikat seperti ini Hal ini diperkuat dengan bukti berupa pesan yang dibagikan di grup wali kelas.
Tapi Kepala sekolah dan komite sekolah memberikan keterangan berbeda. Mereka menyatakan bahwa tidak ada pungli, melainkan sumbangan sukarela, saat dipanggil di kejaksaan dimintai keterangan.
Kasus ini mendapat sorotan publik dan kecaman dari berbagai pihak. Masyarakat berharap dugaan konspirasi pungli yang melibatkan oknum SMKN Kudu dan komite yang terlibat dapat diproses hukum sesegera mungkin.
Berikut beberapa pertanyaan yang masih mengganjal:
Apakah benar-benar tidak ada pungli di SMKN Kudu?
Jika memang ada sumbangan sukarela, mengapa ada sanksi bagi yang tidak membayar?
Bagaimana mekanisme pengelolaan dana sumbangan tersebut?
Apakah dana sumbangan tersebut digunakan untuk keperluan yang sah?
Masih banyak hal yang perlu didalami terkait kasus ini. Kejari Jombang diharapkan dapat menindaklanjuti laporan ini dengan seksama dan transparan. Masyarakat juga berhak untuk mendapatkan informasi yang jelas dan akuntabel mengenai penggunaan dana sumbangan di SMKN Kudu.
Dwi selalu ketua LSM CBN cabang kediri sangat menyayangkan dengan kejadian ini saya akan terus kawal kasus ini agar dapat segera diusut tuntas dan oknum yang terlibat dapat ditindak sesuai hukum yang berlaku.(DD).
Reporter.Dendy
Editor.Bb red **
