Trenggalek ,Oposisinews.net-jumat 18 juli 2025 ada yang berbeda di tahun ini SLB Panggungsari Trenggalek yaitu adanya program GANALA GO TO SCHOOL dari Lembaga Manajemen Infaq (LMI).
SLB Negeri Panggungsari beralamat. Jl. Warung Asem No. 23 Panggungsari, Durenan – Trenggalek dengan siswa sebanyak 138 dan memiliki guru 28 serta 25 orangtua wali murid hari ini sangat gembira karena dalam kegiatan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) tahun ini ada yang berbeda.
Irene Wemie Ginatra, S.Pd
selaku Kepala SLB Negeri Panggungsari Trenggalek mengatakan “terima kasih LMI Kami baru kali pertama mendapatkan Edukasi sosialisasi dan simulasi kebencanaan untuk SLB (Sekolah Luar Biasa) dari LMI dan BPBD Trenggalek.”
“Ini sangat penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan ketahanan siswa dalam menghadapi bencana. Edukasi ini perlu disesuaikan dengan kebutuhan khusus siswa, menggunakan metode yang inklusif dan mudah dipahami, seperti bahasa isyarat, komunikasi total, atau media pembelajaran berbasis Augmented Reality” katanya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan (Kabid PK) BPBD Trenggalek adalah Drs. AGUNG WIDODO. Beliau juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris BPBD Trenggalek menjelaskan “Pentingnya Kerjasama, BPBD berperan aktif bersama LMI dalam memberikan pelatihan, simulasi, dan penyuluhan kepada SLB”jelasnya .
“Selain melibatkan pihak Sekolah Guru dan staf sekolah perlu dilibatkan dalam perencanaan dan pelaksanaan edukasi kebencanaan. Orang tua juga perlu dilibatkan dalam proses edukasi dan diberikan informasi tentang cara mendampingi anak-anak mereka dalam situasi bencana.” tambahnya.
Susanto Spv PB Laznas LMI menyampaikan Metode Edukasi Bencana yang Inklusif untuk SLB seperti Simulasi Bencana dwngan melibatkan siswa dalam simulasi bencana, seperti gempa bumi, dengan panduan yang jelas dan disesuaikan dengan kebutuhan khusus mereka.
Menggunakan media pembelajaran yang mudah diakses, seperti video dengan bahasa isyarat, buku bergambar, atau media berbasis Augmented Reality.
Pendekatan Komunikasi Total:
Menggunakan kombinasi bahasa isyarat, gerakan tubuh, dan bahasa verbal untuk memastikan semua siswa memahami informasi yang disampaikan.
Susanto Spv PB Laznas LMI berharap Dengan adanya program GANALA edukasi sosialisasi serta simulasi yang tepat dan metode yang inklusif, siswa SLB dapat menjadi lebih siap dan tangguh dalam menghadapi bencana.” pungkasnya.
pewarta: bayu herlambang (kabiro Tulungagung – Trenggalek )
Editor : M Fari Duddin