banner 728x250
Berita  

Relawan Pramono-Rano Riang Gembira Deklarasi REPRO

banner 120x600
banner 468x60

Jakarta.OposisiNews.Co.Id – Riang gembira dan penuh sorak sorai warga mewarnai gegap gempita acara deklarasi Relawan Pramono-Rano atau REPRO di Tugu Kuntskrim Palais, Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (30/10/2024). Suasana yang tadinya kaku dan terkesan seremonial mendadak riuh ketika ruangan deklarasi didatangi Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Nomor Urut 3 Pramono Anung dan Rano Karno.

Kedua calon pemimpin Jakarta ini langsung disambut tarian khas Betawi dan lantunan lagu pamungkas Jakarta Menyala. Sontak sorak-sorai menggetarkan seisi ruangan yang dipadati warga relawan dan awak media.

banner 325x300

Mas Pram dan Bang Doel, begitu paslon ini disapa, menambah kegirangan warga relawan REPRO yang ikutan berjoget milihat calon pemimpinnya riang gembira berjoget menikmati lantunan lagu Jakarta Menyala yang menggema dan membakar semangat hadirin yang hadir.

Meningkatnya elektabilitas paslon Nomor Urut 3 Pramono-Rano rupanya menuai reaksi positif dari warga masyarakat Jakarta. Hasil survey Lembaga Survey Indonesia (LSI), yang merilis paslon Pramono – Rano mengungguli paslon lainnya, ternyata memicu pergerakan warga pendukung membentuk tim relawan di berbagai wilayah di Jakarta, termasuk deklarasi REPRO.

Beragam komunitas bersatu di tempat ini menyatakan dukungan terhadap Mas Pram dan Bang Doel. Sejumlah tokoh dan public figure terlihat hadir memberikan dukungan. Diantaranya Adi MS sang maestro musik, Raja Sapta Oktohari pegusaha sukses, dan Renny Sutoyosoa anak mantan Gubernur Jakarta Sutiyoso.

Pramono Anung yang menyampaikan orasi singkat pada deklarasi ini, menegaskan kembali komitmennya untuk menjadikan Jakarta pada posisi ke 50 dari peringkat ke-74 sebagai Kota Global dari total 156 kota di dunia.

“Saya ingin menjadikan Jakarta sebagai pusat bisnis bukan hanya di Indonesia melainkan dunia. Dan budaya Betawi akan menjadi budaya utama. Karena Jakarta merupakan barometer Indonesia,” ujar Pramono kepada para relawan REPRO yang mendukungnya.

“Dari awal saya tidak pernah melobi untuk menjadi calon gubernur Jakarta namun dapat amanah dari ibu Mega. Saya ini petarung, jadi sebagai petarung saya tidak mau kalah,” tandas Pramono yang makin menambah gairah semangat relawan yang hadir.

Pernyataan Mas Pram itu diamini pasangannya Bang Doel. “Saat saya diminta bu Mega mendampingi Mas Pram, saya agak kaget juga karena Mas Pram kan levelnya menteri. Jadi saya langsung temui beliau dan ternyata beliau mau bangun Jakarta. Jadi ini bukan buat kita tapi buat rakyat Jakarta,” tuturnya.

Tokoh yang merupakan ikon Betawi ini juga berharap pilkada Jakarta hanya satu putaran. “Muda-mudahan kita bisa mencapai satu putaran, kalau tidak Jakarta bisa ketinggalan. Kemeterian aja sudah terbentuk jadi Jakarta jangan sampe ketinggalan, kita harus menang satu putaran,” kata Bang Doel semakin memicu semangat para relawan yang disambut riuh tepuk tangan.

Agus, salah seorang warga yang ikut mendeklarasi REPRO mengaku bangga bisa menjadi bagian dalam tim pemenangan Pramono-Rano dalam merebut Jakarta 1 dengan kekuatan dan semangat baru untuk menghasilkan pemimpin yang amanah dan sarat pengalaman.

“Saya sudah mengamati sendiri narasi-narasi terkait pilkada di Jakarta ini. Paslon nomor 3 ini berkompetisi dengan menebar kesejukan dan kepastian sebagai seorang pemipin amanah. Sama sekali tidak ada narasi menjual agama atau politik identitas dari pasangan mas Pram dan bang Doel ini,” ungkap Agus di sela kegembiraan relawan mengikuti deklarasi REPRO.

Sementara itu, Dimas sang pencetus deklarasi REPRO, mengaku terbentuknya relawan ini berasal dari komunitas Goes pencinta olahraga bersepeda di Jakarta. “Kita berusaha dengan kawan-kawan lain dari beragam komunitas mendorong pemimpin Jakarta melaksanakan program Jakarta berkolaborasi salah satunya untuk seni budaya dan kebugaran. Relawan REPRO sudah tercatat ada sekitar 5000 warga siap menjadikan Jakarta menuju peringkat 50 sebagai Kota Global,” urai Dimas disambut yel-yel Jakarta Menyala.

Pada kesempatan ini, Pramono Anung juga menyampaikan komitmennya untuk melanjutkan program para pendahulunya dengan meninggalkan legacy. Jakarta International Stadium atau JIS akan diintegrasikan dengan bus Trans Jakarta dan KRL.

“Kami akan paksa setiap lima menit ada transportasi melewati JIS untuk mengatasi masalah transportasi. Selain itu karya Ahok di Kali Jodo yang kini terbengkalai akan kami aktifkan kembali dengan konsep yang lebih baik. Bagi penikmat road bike akan kita buat seperti di negara Bangkok dan Korea dengan lintasan mengelilingi airport agar menjadi tempat baru wisata olahraga sepeda,” ungkap eks Menteri Sekretaris Kabinet era kepemimpinan Presiden RI Joko Wododo.

Yang pasti, lanjut Pramono, setiap kali membuat kebijakan, pihaknya berjanji akan melibatkan seluruh komunitas dan unsur-unsur tekhnis yang terkait.(Kyt)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *